Kebudayaan Asing yang Sulit dan yang Mudah Diterima Masyarakat
Sebelum kita membahas mengenai materi kita kali ini, ada baiknya kita ketahui definisi dari kebudayaan asing.
Kebudayaan asing adalah kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan di luar negeri yang dapat bernilai positif dan dapat bernilai negatif. Kapan kebudayaan asing bernilai negatif? Kebudayaan asing bernilai negatif apabila tidak sesuai dengan budaya lokal dan dapat merusak moral bangsa. Sebaliknya, kebudayaan asing bernilai positif apabila dapat membangun moral bangsa dan mendukung budaya lokal.
Indonesia cenderung mengikuti budaya asing yang bersifat instan/praktis. Contohnya saja, dari baju yang dikenakan masyarakat dulu adalah pakaian adat (misalnya kebaya). Namun, seiring perkembangan zaman, kebaya mulai ditinggalkan dan hanya dikenakan dihari-hari tertentu, seperti hari kartini, di acara pernikahan, dan lain-lain. Sekarang,
masyarakat modern lebih memilih untuk mengenakan kaos dan kemeja
sebagai pakaian sehari-hari. Jika dibandingkan dengan pakaian-pakaian
luar, jelas pakaian adat lebih rumit dan membutuhkan waktu yang lebih
lama.
Contoh
lainnya yaitu, kebiasaan membaca buku. Di luar negeri, terutama di
negara-negara barat, mereka cenderung menjadikan buku sebagai media
pembelajaran yang utama. Namun, masyarakat kita masih belum meniru
budaya membaca tersebut. Mereka justru lebih memilih untuk melihat dan
mengambil pelajaran dari Internet, yang dapat diakses dimana saja dan
kapan saja. Padahal, tidak semua informasi yang disajikan di Internet
adalah benar.
Komentar
Posting Komentar