Langsung ke konten utama

Chocolate

Tahun ajaran baru dimulai hari ini. Bu Ina adalah seorang guru baru di TK Tunas Kelapa. Dihari pertamanya  mengajar ini, ia ingin semuanya lancar dan berlalu dengan sempurna. Memang ketika anak-anak mulai berdatangan, semua nampak baik-baik saja. Anak-anak memasuki kelas dengan tertib ketika didampingi oleh ibu mereka masing-masing. Namun, saat istirahat, ada seorang gadis kecil yang menangis kepada ibunya. Ia meminta ibunya untuk membelikannya chocolate.Diluar dugaan Bu Ina, ternyata si ibu dari gadis kecil itu hanya diam dan tidak menanggapi permintaan anaknya itu.

Akhirnya, Bu Ina berinisiatif untuk membelikan chocolate yang diminta gadis itu. Ketika Bu Ina ingin memberikan chocolate, si ibu tersenyum dan berkata pada Bu Ina, "Maaf bu, tolong Lala jangan diberikan chocolate".

Mendengar permintaan itu, Bu Ina bingung. Bukankah lebih baik untuk memberikan yang Lala inginkan agar ia tidak menangis lagi? pikirnya. Bu Ina pun akhirnya menanyakan pertanyaan yang sedari tadi melayang-layang dibenaknya.

"Memangnya kenapa bu? Bukankah lebih baik untuk memberikan apa yang Lala inginkan?", tanya Bu Ina penasaran.

"Memang dengan memberikan Lala chocolate dapat membuatnya diam dan berhenti menangis, namun alangkah baiknya jika yang kita berikan kepadanya adalah apa yang ia butuhkan, bukan yang ia inginkan. Kita harus mengajarkan anak kita untuk lebih rasional, bahwa dalam hidup ini, tidak semua yang kita inginkan harus kita dapatkan", jelas ibu Lala.

"Oohh.. saya mengerti akan maksud ibu"
"TING TONG TING TONG!!", bunyi lonceng yang menandakan waktu istirahat telah usai. Anak-anak berlarian memasuki kelas kembali.
"Ayo Lala, kita masuk kelas dulu", ajak Bu Ina.

Akhirnya, setelah Bu Ina mendongeng dikelas, Lala berhenti menangis dan melupakan keinginannya akan chocolate. Ketika dongeng dari Bu Ina usai, Lala dan kawan-kawan disuguhkan semangkuk kacang hijau dan segelas susu coklat hangat.
Bu Ina bahagia dapat mengajar di TK Tunas Kelapa. Di hari pertamanya ini, Bu Ina telah mendapatkan pelajaran yang berharga. Ia akan mengingatnya dan mempraktikannya kelak.

Sesi pertanyaan: Apa pelajaran yang diterima Bu Ina dihari pertamanya sebagai Guru di TK Tunas Kelapa?

OK, jawabannya adalah tidak semua yang kita inginkan harus kita dapatkan. Yang lebih penting ialah apa yang kita butuhkan harus kita usahakan untuk memperolehnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Materi Kuliah

BAB 3 KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB Kita tidak dapat memisahkan antara pengertian kebebasan maupun tanggung jawab. Terdapat hubungan timbal balik antara dua pengertian tersebut. Ketika seseorang itu bebas, maka dia juga bertanggung jawab. Berikut akan dibahas mengenai pengertian kebebasan. A. Kebebasan   1.        Pengalaman tentang kebebasan pengalaman dibedakan menjadi dua, yaitu pengalaman lahiriah dan pengalaman batin. Dalam pengalaman lahiriah, tidak dapat ditentukan arti dari kebebasan. Hal ini dikarenakan pengalaman ini bersifat empiris (yaitu berdasarkan fakta-fakta yang tampak oleh semua orang). Sedangkan pengalaman batin didasarkan pada pengalaman pribadi seseorang. Pengalaman batin menyatakan kebebasan saya.   2.        Beberapa arti kebebasan a. Kebebaaan sosial politik : subjeknya adalah bangsa atau rakyat. kebebasan jenis ini memiliki bentuk;   1.        Kebebasan rakyat vs kekuasaan absolut Bentuk pertama dari kebebasan sosial politik yaitu dibatasin

Ringkasan Materi Kuliah

BAB 4 NILAI DAN NORMA  A.       Nilai pada Umumnya Nilai merupakan suatu yang baik. Menurut Hans Jonas (filsuf Jerman-Amerika), nilai adalah the address of a yes (sesuatu yang kita iakan). Lawan dari nilai adalah non-nilai atau disvalue yaitu sesuatu yang kita jauhi. Nilai mulai dibahas secara eksplisit oleh ilmu filsafat pada akhir abad ke-19 dan muncullah sebuah cabang ilmu filsafat mengenai nilai yaitu aksiologi (teori nilai). Salah satu cara yang sering digunakan untuk menjelaskan apa itu nilai adalah memperbandingkannya dengan fakta. Fakta : sesuatu yang ada atau berlangsung begitu saja. Fakta hanya menyangkut cirri-ciri objektif saja dan ia selalu mendahului nilai. Nilai : sesuatu yang berlaku, sesuatu yang memikat atau mengimbau kita. Nilai berkaitan dengan penilaian seseorang. Contohnya, ditanggal sekian terjadi letusan gunung berapi. Hal ini merupakan fakta. Namun bagi para petani, peristiwa gunung meletus bisa mengancam sawah dan pertanian mereka (non-nilai) t

Cara menambahkan Sertifikat pada LinkedIn

Untuk kamu pencari kerja di luar sana, sudah bukan rahasia lagi bahwa pengalaman berorganisasi, pengalaman pelatihan maupun kursus merupakan hal yang dipertimbangkan oleh perusahaan dalam menjaring calon karyawannya. Salah satu bukti bahwa kalian sudah mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut adalah dengan diperolehnya sertifikat dari penyelenggara. Di dalam sertifikat, biasanya akan ada nama peserta, jenis kegiatan, tanda tangan penyelenggara, waktu kegiatan berlangsung, dan nomor seri dari sertifikat tersebut. Taukah kalian? Pada LinkedIn (portal pencari kerja), kalian dapat menautkan sertifikat kalian. Kali ini saya akan memandu kalian untuk dapat menautkan sertifikat kalian pada LinkedIn. Silakan disimak dan dipraktekan ya 😊 1. Tentu saja kalian harus login terlebih dahulu ke akun LinkedIn kalian 2. Pergilah ke Profile kalian 3. Klik "Tambah Bagian" 4. Pilihlah "Pendidikan" dan klik "Lisensi dan Sertifikasi" 5. Akan muncul pop-up window seperti di bawah i