Banyak Bakat, Banyak Peluang
Burung berkicau di Pagi hari yang cerah, matahari bersinar menyelimuti hangatnya pagi kala itu. Duduk seorang wanita yang sedang termenung dengan balutan kerudung berwarna merah yang menutupi wajah sampingnya saat itu. Gadis tersebut bernama Lulu, dia adalah anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di kampusnya, tepatnya ia menjabati sebagai ketua umum di fakultas Psikologi. “Haduh bagaimana ya cara mendapatkan dana untuk membuat pensi tahun ini?” , kata itulah yang terus menerus terlintas di dalam pikirannya. Tidak lama kemudian saat dia sedang termenung, datanglah seorang temannya dengan mengangetinya dari belakang dan langsung menanyakan keadaannya.
Singkat cerita Lulu menceritakan semua bebannya kepada temannya. Beruntunglah Lulu mempunyai teman yang tepat untuk diajak sharing. Teman Lulu tersebut bernama Kezia, Kezia adalah teman Lulu di kampus yang sering menjadi tempat curhatan teman-temannya, karena itulah yang menjadi hobinya, ia suka mendengarkan dan memberikan masukan kepada teman-temannya, karena ia sangat peduli terhadap teman-temannya, ia ingin berbagi dalam kondisi apapun.
Sepanjang jam istirahat, Lulu pun terus menceritakan tentang kebingungannya soal dana untuk pentas seni yang sebentar lagi akan diadakan di kampus mereka. Kezia pun memberikan masukan kepada Lulu, ia berharap bahwa masukannya dapat diterima oleh Lulu. Kezia berpendapat mengenai dana tersebut, agar dana dapat terkumpul sesuai dengan perencanaan dapat diadakan perlombaan kreasi ataupun seni apapun itu yang dimiliki mahasiswa. Karena banyak sekali bakat-bakat terpendam yang dimiliki oleh mahasiswa, namun karena kurangnya fasilitas yang memadai dari pihak kampus sehingga membuat bakat-bakat mereka terpendam bahkan tidak tersalurkan dengan baik, jadi dengan diadakan perlombaan ini bisa membuat mahasiswa semangat untuk kembali mengasah dan berkompetensi dalam bakatnya.
Ide cemerlang tersebut disetujui oleh Lulu karena ia juga sempat berfikir seperti itu. Dengan bersamaannya waktu, mereka mendengar suara musik yang sangat keras sekali. Mereka langsung mencari tahu asal dari musik tersebut, dan mereka pun menemukan asalnya, mereka melihat dari jarak jauh teman kampus mereka yaitu Feggy sedang latihan dance bersama kelompok dancenya. Musikpun tiba-tiba terhenti, Lulu dan Kezia pun segera mendekati Feggy, dan mereka langsung memberitahukan kepada Feggy soal rencana perlombaan yang telah mereka pikirkan. Setelah dijelaskan apa rencana dan tujuan mereka, Feggy pun langsung antusias dan ingin berpartisipasi dalam perlombaan yang akan diadakan tersebut.
Pada keesokan harinya, Lulu selaku ketua BEM di fakultas Psikologi bersama-sama dengan anggotanya menyebarkan pengumuman mengenai lomba tersebut. Banyak mahasiswa yang mengertahui informasi tersebut, bahkan mereka juga begitu antusias dan semangat, karena jarang sekai diadakan di kampus mereka. Adapun lomba yang akan diselenggarakan yaitu: lomba dance, menyanyi, puisi atau mengarang. Di tengah kerumunan mahasiswa yang sedang melihat papan pengumuman di kampus, terlihat seorang wanita yang sedang memperhatikan pengumuman tersebut dengan serius, tetapi nampak juga kebingungan yang terpancarkan dari raut mukanya, sepertinya ia bimbang mau mengikutinya atau tidak. Wanita tersebut bernama Husna, ia berfikir didalam benaknya apa dia mampu mengikuti lomba tersebut ataun tidak. Ia mempunyai hobi mengarang, dan ia ingin mengikuti lomba tersebut. Disaat ia sedang berfikir, salah satu temannya datang dan menghampiri ia, temannya tersebut menanyakan apakah ia akan mengikuti lomba tersebut atau tidak, “Aku ragu ndre”, itulah jawaban Husna dari pertanyaan temannya. Temannya tersebut bernama Andre, Andre adalah teman dekat Husna. Andre memberikan dukungan kepada Husna agar ia mau mengikuti lombanya, karena ia tahu Husna mempunyai bakat dalam bidang tersebut tetapi Husna hanya tidak percaya diri saja. Setelah Husna berfikir dan menimbang akhirnya ia pun mau untuk mengikuti lombanya. Husna juga mengajak Andre kembali untuk mengikuti perlombaan tersebut. Andre adalah salah satu mahasiswa Psikologi yang mempunyai bakat dalam bernyanyi. Suaranya yangb khas membuat Husna yakin bahwa temannya juga akan lolos dalam perlombaan tersebut.
Seminggu pun berlalu, perlombaan pun dimulai. Walaupun perlombaan tersebut dikenakan biaya, namun tak tidak membuat minat para mahasiswa berkurang. Mulai dari pagi hingga menjelang sore hari, perlombaan pun berlangsung meriah. Akhirnya, ditemukanlah juara dalam lomba-lomba yang diadakan tersebut. Dalam katagori dance, di menangkan oleh tim Feggy, dalam katagori lomba mengarang di menangkan oleh saudari Husna dengan judul karangan “Psikologi bagi Kaula Muda”, da Andre mendapati juara 1 dalam katagori lomba bernyanyi.
Pemenang sangat senang dengan hadiah masing-masing yang mereka terima. Kesuksesan perlombaan pun membuat Lulu senang dan puas, karena target dana pun dapat tercukupi. Seminggu kemudian PENSI kampus yang sudah direncanakan pun terlaksana. Lulu dan teman-temannya sangat senang dengan hasil pencapaian target mereka. Pemenang lomba dalam setiap katagori hadir dan juga ikut meriahkan acara dengan menampilkan hasil dari usaha mereka sehingga mereka dapat menang. Rasa lelah pun terbayar dengan kesuksesan PENSI kampus mereka.
Malam harinya, ketika Lulu sedang asik membaca komik, yang merupakan hobinya, handphone Lulu berbunyi “Lu hari Minggu kita refreshing bersama anak-anak BEM”, terlihat pesan masuk dari Tantry, salah satu anggota BEM. Dengan kesuksesan yang telah berlangsung, Tantry dan teman-temannya butuh sekali refreshing, dan Lulu pun menyetujuai usulan dari Tantry tersebut.
Minggu pagi yang cerah, Lulu dan anggota BEM lainnya yang mendukung acara PENSI telah berkumpul. Dengan menggunakan pakain santai mereka berangkat dengan menggunakan kendaraan bus sebanyak 3. Pantai merupakan tempat tujuan mereka untuk refreshing bersama. Lulu sangat senang dan bangga. Bahwa ia memiliki teman-teman yang mudah diajak kerjasama dan mau saling tolong menolong.
Komentar
Posting Komentar